Thursday, May 16, 2013

Pura Besakih Bali

Pura Besakih merupakan pura khayangan jagat yang artinya pura untuk masyarakat umum (umat Hindu) untuk melakukan puja kepada tuhan dan merupakan pura terbesar di Bali yang terletak di kabupaten Karangasem, kecamatan Rendang, desa Besakih. Pura ini berada dikaki gunung Agung.
Diarea pura terdapat 18 kompleks pura dan 1 pura Penataran Agung, diarea Penataran Agung umat Hindu memuja Tuhan Sanghyang Widhi yang dalam manifestasinya sebagai Tri Murti yaitu dewa Brahma(pencipta), dewa Wisnu(dewa pelindung) dan dewa Siwa(dewa pelebur/pemralina). Sedangkan 18 komplek pura yang lainnya terdiri dari 1 pura Besukian dan 17 pura pendamping yang sering disebut pura Pedarman yaitu pura untuk umat Hindu Bali berdasarkan garis keturunan/trah/klan masing-masing. Sebelum sembahyang di pura Penataran Agung, umat Hindu Bali akan melakukan persembahyangan di masing-masing pura Pedarman.

Pura Besakih Bali
Berawal dari kedatangan seorang pendeta suci dari Hindia tetapi sudah lama tinggal di Jawa Timur, yang bernama Rsi Markandeya dimana dalam pertapaannya beliau mendapatkan sabda Tuhan Yang Maha Esa (Sanghyang Widhi Wasa) untuk merabas hutan di pulau Dawa dan kemudian untuk dibagikan kepada pengikutnya. Konon pulau Jawa dan Bali dahulunya bersatu dan karena bentuknya panjang maka disebut pulau Dawa, berdasarkan sabda Tuhan tersebut beliau merabas hutan dibagian timur pulau Dawa besama dengan pengikutnya sekitar 8.000 orang. Dalam proses perabasan hutan ini banyak pengikut sang Yogi yang meninggal karena sakit dan bahkan dimakan binatang buas karena tidak didahului dengan upacara yadnya. Karena pengikutnya banyak yang sakit maupun meninggal maka perabasan hutan dihentikan dan mereka kembali ke tempat pertapaan. Tetapi kemudian pada suatu dewasa/hari baik perabasan hutan kembali dilakukan dengan didahului dengan upacara yadnya sebagaimana mestinya dan mereka berhasil membuka hutan dengan selamat yang kemudian dibagi-bagikan kepada pengikut sang Yogi. Pada tempat dimulainya perabasan hutan sang pendeta menanam kendi berisi air suci dan lima jenis logam yaitu emas, perak, perunggu , tembaga dan besi yang disebut dengan Pancadatu dan permata Mirahadi, Tempat ini kemudian disebut Besuki yang artinya selamat, yang sekarang dikenal sebagai Besakih.

Pura Besakih bisa diakses dengan transportasi mobil, bis maupun dengan sepeda motor. Jarak dari kota denpasar sekitar 70 kilometer atau sekitar 2,5 jam perjalan dengan mobil, kalau dari kota Denpasar melalui bypass Ida Bagus Mantra, Klungkung, kemudian Selat dan Rendang. Dijalur menuju ke pura Besakih terdapat objek wisata Bukit Jambul yang menawarkan pemandangan alam dengan view kelaut Padangbai, biasanya para wisatawan akan berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan yang indah ini.

Jika anda ingin mengunjungi pura Besakih disarankan tidak pada saat ada upacara/odalan disana, karena dijamin bakalan macet karena banyaknya umat yang sembahyang dan anda harus jalan kaki lumayan jauh untuk mencapai pura bila akses kendaraan tidak bisa menuju ke parkiran. Untuk memasuki area pura diwajibkan bagi pengunjung untuk memakai pakaian adat Bali ringan yaitu memakai kamben (lembaran kain seperti sarung) dan selendang (disebut senteng) di pinggang. Karena letaknya dikaki gunung Agung, udara disini sejuk dan segar.

sumber : babadbali.com/pura/plan/besakih.htm, wikipedia dll.

No comments:

Post a Comment