Denpasar merupakan ibu kota provinsi Bali, ditengah kepadatan kota tersebut terdapat desa yang menjadi objek wisata menarik pinggir kota. Tepatnya di jalan by pass Gusti Ngurah Rai Kesiman no. 88x, namanya desa budaya Kertalangu. Tempat ini menawarkan pemandangan persawahan dengan joging track yang panjangnya sekitar 4 km selain itu juga menawarkan spot wisata menarik lainnya.
Sangatlah mudah untuk menuju ke tempat ini, jika anda dari Kuta maupun Sanur, anda tinggal mengikuti jalan by pass Ngurah Rai, sebelum perempatan Tohpati di sebelah kanan dan jika dari Denpasar jaraknya sekitar 6 km, dapat diakses melalui jalan WR Supratman dan Gatot Subroto.
Aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya :
Bale Bengong dekat Kolam Pancing |
Jogging track yang sudah disemen dengan lebar sekitar 2 meter dan panjang 4 kilo meter serta disisi kiri dan kanannya merupakan persawahan dengan luas sekitar 80 hektar yang hijau dengan tanaman padi, semangka, cabe dll,
Kolam Pancing Terdapat juga kolam pancing, disini untuk anda yang hobi memancing atau sekedar ingin merasakan sensasi mancing ikan tawar, harga ikan tangkapan sekitar Rp. 20.000 - Rp. 30.000 per kilogramnya tergantung jenis ikan yang dipancing.
Kuliner
Ini yang membuat wisata tambah seru, Kuliner. Disini disediakan makanan/kuliner termasuk makanan khas Bali seperti Tipat plecing, sate lilit, rujak, bubur kacang ijo, es krim, jamu dan jajanan lainya seperti kelepon. Untuk harga makanan sangat terjangkau tidak lebih dari Rp. 10.000.
Jogging Trek |
Selain yang disebutkan diatas anda juga bisa menikmati aktivitas lainnya seperti berkuda, spa maupun outbond.
Untuk memperlengkap wisata anda di pulau Bali tidak ada ruginya mengunjungi tempat ini sebagai alternatif tempat wisata di Bali yang terkenal lainnya seperti Pura Uluwatu, Danau Bedugul, Ubud dan lain - lain.
Selamat berwisata di Bali
Bisakah desa ini bertahan dari desakan effect "negatif" dari pariwisata Bali ??, seperti penjualan tanah desa, pembangunan ruko, mall, hotel ???
ReplyDeleteBali yang tetap menjadi tempat wisata Alam dan Budaya bagi tiang jauh lebih sesuai dengan Tri Hita Karana dibandingkan wisata Kuliner dan Belanja
Suksma
Kalau menurut saya untuk bisa bertahan dari dampak negatif pariwisata, itu tergantung dari masyarakat itu sendiri dan pemerintah. Untuk masyarakat supaya tidak menjual tanah sawahnya dan pemerintah membuat peraturan untuk kelestarian budaya dan alam Bali. Serta pembagian kue pariwisata yang adil serta yang lebih penting lagi masyarakat Bali jangan hanya jadi penonton tetapi harus menjadi pelaku pariwisata di Bali. Untuk wisata budaya dan wisata alam tidak bisa dipisahkan dari Bali karena memang itu roh pariwisata Bali dan harus dilestarikan sedangkan wisata kuliner dan belanja merupakan pelengkap yang menurut saya juga penting karena memiliki daya tarik tersendiri.
Deleteapa saja yang bisa dilakukan di desa Kertalangu?
ReplyDeletethanks
www.duniawisataku.com
yang paling menarik disitu apa saja?
ReplyDeleteterimakasih''
www.infowagu.com